Selasa, 29 Januari 2008

GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY)

GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY)
Oleh : drg. W. Indriastuti. M.Kes
Seksi Yankesda R&R Dinas Kesehatan Kab. Kulon Progo

Gangguan Akibat Kekurang Yodium (GAKY) adalah gejala yang timbul karena tubuh seseorang kekurangan yodium secara terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama. GAKY merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius mengingat dampaknya sangat besar terhadap kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia. Pada ibu hamil penderita GAKY berat untuk kurun waktu lama (kronik), dampak buruk GAKY mulai terjadi pada kehamilan trimester kedua tetapi masih dapat diperbaiki apabila segera mendapat suplemen zat yodium. Apabila GAKY terjadi pada kehamilan tua (lebih dari trimester kedua), dampak buruknya tidak dapat diperbaiki ,artinya kelainan fisik dan mental yang terjadi pada janin akan menjadi permanen sampai dewasa. Dampak buruk pada janin dan bayi dapat berupa keguguran, lahir mati, lahir cacat, kretin/cebol, kelainan psikomotor dan kematian bayi. Pada anak usia sekolah dan orang dewasa GAKY dapat berakibat pembesaran kelenjar gondok, cacat mental dan fisik.
Selama ini perhatian para pakar terpusat pada GAKY tingkat berat, dan tingkat sedang, baru sekitar sepuluh tahun belakang ini tertarik mengamati apa yang terjadi pada GAKY tingkat ringan yang jumlahnya jauh lebih besar. Dampak buruk GAKY tingkat ringan ternyata lebih mengejutkan. Pada tingkat ringan sudah terjadi kelainan perkembangan sel-sel syaraf yang mempengaruhi kemampuan belajar anak yang ditunjukkan dengan rendahnya IQ anak penderita GAKY. Perkembangan sel otak terjadi dengan pesat pada janin dan anak sampai usia dua tahun, karena itu ibu hamil penderita GAKY tingkat ringan dapat memberikan dampak buruk pada perkembangan syaraf motorik dan kognitif janin yang berkaitan dengan perkembangan kecerdasan anak.
Untuk mengetahui masalah kurang yodium, pemantauan besaran masalah dilakukan survei nasional. Pada tahun 1980 prevalensi GAKY pada anak usia sekolah adalah 27,7%,prevalensi ini menurun menjadi 9,8% pada tahun 1988. Walaupun terjadi perubahan yang berarti, GAKY masih dianggap masalah kesehatan masyarakat, karena secara umum prevalensi masih di atas 5%. Tahun 2003 dilakukan lagi survei nasional, yang dibiayai melalui Proyek Intensifikasi Penanggulangan GAKY (IP-GAKY), untuk mengetahui dampak dari intervensi program penanggulangan GAKY.Dari hasil survei ini diketahui secara umum bahwa Total Goitre Rate (TGR) angka prevalensi gondok yang dihitung berdasarkan seluruh stadium pembesaran kelenjar gondok, baik yang teraba maupun yang terlihat pada anak sekolah berkisar 11,1%.
Bagaimana keadaan GAKY di Kabupaten Kulon Progo ?
Kondisi di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2003 menunjukkan bahwa TGR anak sekolah adalah 2,3 dan median UIE 231 ug/l dan konsumsi garam beryodium tingkat rumah tangga sebesar 78,7%. Pada tahun 2007 ini kabupaten Kulon Progo melaksanakan survei GAKY dengan dana PHP-I Provinsi DIY yang bekerja sama dengan BP GAKY Dep.Kes. RI Magelang dengan sampel 1.260 wanita usia subur (WUS) termasuk didalamnya ibu hamil atau menyusui karena mereka adalah kelompok yang paling rentan untuk menderita GAKY. Lokasi survei di enam kecamatan (27 desa) yang pernah terjadi endemik berat yaitu kecamatan Kalibawang, Galur, Temon, Samigaluh, Girimulyo,dan Kokap. Survei ini dilaksanakan karena intervensi pemberian kapsul minyak beryodium harus dilakukan dengan merujuk pada kriteria WHO tentang distribusi kapsul beryodium yaitu :
1. Pada kecamatan/desa endemik GAKY sedang dan berat.
2. Ada kasus kretin dan Hypotirodism
3. Program garam beryodium belum mencapai daerah endemik (kecamatan/desa) untuk 2 (dua) tahun ke depan.
Pemberian kapsul yodium harus ada pengawasan tenaga kesehatan, karena hal ini tidak boleh diberikan pada penderita Hipertirodism (kadar yodium dalam tubuh berlebihan). Pada survei ini dilakukan dengan tiga indikator yaitu : pemeriksaan urine, pemeriksaan pembesaran kelenjar gondok, dan konsumsi garam beryodium. Survei dengan tiga indikator menunjukkan predikat endemisitas desa dan hasil yang didapat adalah sebagai berikut :
NO JML DESA PREDIKAT ENDEMISITAS
1 5 DESA Non Endemik menuju Endemik Ringan
2 6 DESA Endemik Ringan menuju Non Endemik
3 9 DESA Endemik Ringan
4 7 DESA Endemik Ringan menuju Endemik Sedang
5 1 DESA Endemik Sedang menuju Endemik Ringan
6 6 DESA Endemik Sedang menuju Endemik Berat
7 5 DESA Endemik Berat menuju Endemik Sedang
8 2 DESA Endemik Sedang menuju Non Endemik
9 1 DESA Endemik Ringan menuju Endemik Berat

Apa yang harus dilakukan supaya terhindar dari GAKY ?
Mengingat demikian besar dampak yang ditimbulkan GAKY terhadap pembangunan Sumber Daya Manusia, maka Pemerintah telah melaksanakan upaya penanggulangan secara sungguh-sungguh. Salah satunya adalah dengan menambahkan yodium pada garam konsumsi. Mengkonsumsi garam beryodium dalam konsumsi sehari-hari merupakan cara yang paling murah dan mudah untuk mencegah kekurangan yodium. Dari survei enam kecamatan yang terdiri dari 24 desa menunjukkan hanya 14 desa mengkonsumsi garam beryodium di tingkat rumah tangga dinyatakan baik ( sama dengan 90% atau lebih dari 90%),target Indonesia Sehat 90% keluarga mengkonsumsi garam beryodium. Dari hasil survei ini masih perlu ditingkatkan sosialisasi manfaat penggunaan garam beryodium dalam konsumsi sehari-hari di keluarga kepada masyarakat.
Dalam penggunaan garam beryodium, memang selalu menjadi permasalahan khususnya ibu rumah tangga, karena garam beryodium diberikan pada masakan
( sayur yang hangat) atau sebagi garam meja. Kadar yodium dalam garam akan berkurang apabila kena panas. Kebiasaan yang sudah turun temurun dalam menggunakan garam dapur dipergunakan untuk menghaluskan bumbu, kemudian dimasak sampai matang, sehingga kadar yodium dalam masakan akan berkurang.
Apabila kita menginginkan kadar yodium tidak hilang dalam masakan, maka penggunaan garam beryodium harus mengikuti aturan yang telah ditentukan.
Hal-hal yang perlu di perhatikan :
1. Segera periksa ke Puskesmas/RS apabila ada pembesaran pada kelenjar gondok
2. Gunakan garam beryodium dalam masakan sehari- hari
3. Minumlah kapsul Yodium dengan pengawasan Tenaga kesehatan
4. Dalam menanggulangi GAKY, Dinas kesehatan Kulon Progo bekerjasama dengan Balai Pengobatan BP GAKY Magelang.
Dengan tulisan ini mudah-mudahan dapat menambah wawasan pembaca, sehingga kita akan selalu berusaha yang terbaik bagi keluarga, selamatkan keluarga kita dari Gangguan Akibat Kekurangan Yodium mulai sekarang juga !

Tidak ada komentar: